Setelah sebelumnya pernah mengulas H.I.T, kali ini saya akan menawarkan sebuah drama lain yang masih berhubungan dengan hukum. Mengangkat sebuah profesi yang sangat lekat dengan adu strategi untuk menang di meja hijau, tidak lain adalah attorney alias pengacara. Judulnya PARTNER. Kesan pertama dari posternya, wah kayanya rame banget nih (lihat gambar di samping). Tapi saya nonton bukan karena posternya, melainkan gara-gara ada Kim Hyun Ju, tahulah ya yang main jadi kakaknya Gu Jun Pyo di BBF. Entah kenapa saya suka banget lihat dia, cantik, aktingnya oke, dan enak aja dilihat.
Partner berkisah tentang lika-liku perjalanan yang dialami oleh sekelompok pengacara yang tergabung dalam sebuah law firm. Bagi kita yang orang biasa, partner dapat berarti teman, entah itu teman di sekolah, teman kampus, teman sekelompok belajar, teman satu klub, atau mungkin hanya teman makan bersama. Bisa juga teman satu kosan, tetangga satu kontrakan, rekan kerja, atau pasangan hidup. Apapun boleh asal partner itu ada di sisi kita, berjuang bersama, saling memberi dan menerima, mendukung satu sama lain, dan terikat oleh sebuah tali emosional tertentu. Tapi bagi sebuah law firm, partner berbeda dari apa yang telah saya sebut sebelumnya. Partner, adalah mereka yang memiliki power, bertahan dengan segala macam pengaruh yang mereka miliki, puncak dari sebuah piramida penguasaan atas hukum.
Bagi sebuah law firm, partner tidak lain adalah dunia entreprises yang gegap gempita akan popularitas, pengaruh, dan uang. Sesama law firm akan bertarung, berhadapan satu dengan yang lain demi mendapatkan partner yang berkuasa penuh, khususnya yang memegang kendali bisnis dan banyak uang. Mereka berjuang, bukan demi apa-apa, melainkan hanya untuk dekat dengan kekuasaan, hingga akhirnya hanya akan menjadi budak uang. Itulah sekilas pesan yang muncul dari drama Partner ini.
Namun, Tuhan selalu adil. Jika siang bumi dipanggang oleh panasnya matahari, maka malam Ia ciptakan dingin dan kesejukan. Artinya, segala sesuatu selalu ada pasangannya, selalu ada lawan. Kang Eun Ho (diperankan oleh Kim Hyun Ju) adalah salah satu sosok pengacara yang berusaha untuk melawan kepincangan yang terjadi dalam pertarungan antar-law firm itu. Bersama dengan Lee Tae Jo (dimainkan oleh Lee Dong Wook), mereka bersama-sama berusaha membuat hukum menjadi alat yang benar-benar adil bagi masyarakat.
Ya, yang selalu menarik dari suatu kasus hukum tidak lain adalah ketika seseorang dengan pengaruh dan kekuasaan tinggi melarikan diri dari hukum yang menjeratnya, lalu menimbulkan kesengsaraan bagi orang yang tak bersalah. Banyak scene dalam drama ini yang begitu berani mengungkap kebobrokan mental para pemangku kekuasaan baik itu politik maupun bisnis, berusaha untuk "membeli" hukum dengan kekuasaan yang mereka punya. Satu hal yang boleh saya simpulkan (walaupun ini juga sudah menjadi rahasia umum) adalah bahwa UANG BISA BICARA, BUNG!
Tapi, bagaimanapun juga, selalu ada jalan dalam setiap peristiwa, saudaraku. Ini yang ingin coba disampaikan dalam Partner melalui kerja keras Kang Eun Ho dan Lee Tae Jo. Keyakinan, keteguhan hati untuk membela yang tidak bersalah seperti apa pun keadaannya, konsistensi pada nilai-nilai kebenaran, dengan itu semua mustahil tidak terwujudkan keadilan itu. Asal kita telah melakukan usaha yang terbaik, tentu jawaban akan datang.
Silakan, bagi yang mau nonton drama ini, lumayan bagus kok. Alurnya juga nggak serius terus, ada juga adegan-adegan lucu dan menggemaskan dari duo pentolan dalam drama ini. Selain Kim Hyun Ju dan Lee Dong Wook, masih ada Choi Chul Ho (yang baru ditangkap polisi gara-gara pemukulan terhadap seorang wanita), Lee Honey (3rd Runner Up Miss Universe 2007), dan Lee Jeong Gil (yang jadi kakeknya Yoon Ji Hoo di BBF, disini dia jadi ayahnya Tae Jo). Hanya 16 episode saudaraku, selamat mencari di toko dvd favorit Anda.
Thursday, 26 August 2010
Thursday, 19 August 2010
Sehari Setelah Prosesi Perayaan Hari Kemerdekaan Itu...
Hanya ingin menandai, bahwa:
18 Agustus 2010
adalah awal dari perjalanan panjang saya merampungkan prasyarat menjadi seorang sarjana. Laksana bedug sahur ditabuh memanggil semua orang mukmin untuk bangun awal di bulan Ramadhan, sirene pun telah bergema di seluruh persendian tubuh, mengingatkan untuk tidak lagi main-main.
Kerja keras mesti kembali dipompa, keyakinan dan keteguhan harus kembali disulut. Lupakan masa lalu yang tak perlu, buatlah pijakan baru. Maka ketika sebuah harapan telah diawali dengan baik, bukankah selanjutnya harus lebih baik?
Wish you very good luck for my dearest fellows, Rachmatsyah, Anggitha Oktavianasari, Puspita Sari, and M. Kusno Arinugroho. Let's do our best to solve and finish each one the line of our final assignment.
18 Agustus 2010
adalah awal dari perjalanan panjang saya merampungkan prasyarat menjadi seorang sarjana. Laksana bedug sahur ditabuh memanggil semua orang mukmin untuk bangun awal di bulan Ramadhan, sirene pun telah bergema di seluruh persendian tubuh, mengingatkan untuk tidak lagi main-main.
Kerja keras mesti kembali dipompa, keyakinan dan keteguhan harus kembali disulut. Lupakan masa lalu yang tak perlu, buatlah pijakan baru. Maka ketika sebuah harapan telah diawali dengan baik, bukankah selanjutnya harus lebih baik?
Wish you very good luck for my dearest fellows, Rachmatsyah, Anggitha Oktavianasari, Puspita Sari, and M. Kusno Arinugroho. Let's do our best to solve and finish each one the line of our final assignment.
Tuesday, 17 August 2010
Suka Duka Seorang Dokter Kandungan dalam OBGYN DOCTORS
Halooooo...wah lama sekali nih nggak menulis, hampir sebulan kalau dihitung-hitung. Jadi begini saudara-saudari sekalian, jujur saja ya, kenapa lama nggak nulis? Itu karena penyakit yang senang sekali hinggap pada diri manusia, apalagi kalau bukan MALAS.
Jadi selama ini kerjaan saya maiiin terus, maklum lagi libur. Lebih sering jalan-jalan daripada mencari inspirasi buat menulis (padahal jalan-jalan pun bisa dijadikan inspirasi, betul?). Tapi ya sudahlah, tokh kali ini saya kembali lagi, hehehe.
Selama libur ini, saya banyak menghabiskan waktu di Reader's Zone, sebuah komunitas baru untuk yang suka membaca. Ada library, bookstore (harganya murah-murah lho!), dan semua itu dikemas dengan pengaturan tempat yang "anak muda banget". Tapi berhubung cuma buka sampai jam 10 malam, jadi ya tetap saja tidak puas mengodak-aduk buku yang ada. Nah, kalau sudah begitu saya pasti kembali ke kesukaan saya yang lain, tidak lain adalah NONTON DRAMA KOREA.
Yup, setelah menamatkan beberapa seri drama yang oke (sebagian sudah saya tulis juga), this time I come back with a new drama. Judulnya,
OBSTETRICS AND GYNECOLOGY DOCTORS
Waaah, keren nggak tuh? Kurang lebih artinya Dokter Kandungan (kamus ngarang ala Oyong, jangan diikutin ya cara penerjemahan seperti ini, tidak baik untuk kesehatan, LHO???) Yah, tapi pokoknya secara garis besar drama ini memang menceritakan tentang kisah hidup seorang dokter ahli kandungan. Kerjaannya membantu para wanita mulia melahirkan, kalau misalnya dengan C-section ya pasti kerjaannya membedah perut para ibu. Selain itu juga menjadi tempat untuk mengadukan segala permasalahan khusus soal kesehatan reproduksi wanita.
Korea memang sudah tidak asing lagi soal kemampuan membuat drama yang bermutu. Sebelumnya, sebuah drama yang mengangkat kisah para dokter juga pernah ditayangkan (Surgeon Bong Dal Hee). Bedanya, Surgeon Bong Dal Hee berkisar pada dokter bedah jantung dan spesialis kanker. Hampir sama seperti Surgeon, Obgyn Doctors sedari awal sudah menampilkan kondisi yang berciri khas dunia kedokteran, darah dimana-mana, ambulans tidak berhenti berdengung, operasi demi operasi, bedah sana sini, dan beragam istilah kesehatan yang saya kurang paham. Tapi tidak apa-apa, saya malah jadi makin tahu banyak hal, misalnya C-section, ichtyosis, lalu beberapa istilah tentang alat reproduksi wanita.
Selain ginekolog, ada sisipan cerita juga tentang seorang dokter ahli anak. Kalau ini sih lebih karena terkesima pada kegantengan Go Joo Won, hehehe. Bagaimana dia sangat well-talented, tidak pernah menyerah untuk terus menyelamatkan pasien-pasiennya (saya rasa para dokter di seluruh penjuru dunia pun akan begitu). Juga ada sedikit cerita tentang seorang dokter tempat konsultasi para pasutri.
Konflik diramu sedemikian rupa, antara dokter dengan pasiennya, sesama dokter (saya tidak mengerti, apakah sesama dokter harus saling bersaing satu sama lain, saya pikir mengabdi pada masyarakat adalah yang utama), juga ada konflik antar pribadi, biasa lah drama kalau nggak ada bumbu romantisnya nggak ada yang nonton.
Yah, yang jelas, di luar itu semua drama ini recommended banget deh. Apalagi untuk para dokter, calon dokter, atau yang bercita-cita jadi dokter. Tidak mengecewakan pokoknya. Bagi yang berminat, silakan cari dvdnya, cuma 16 episode saja kok. Saya tidak menganjurkan untuk beli yang bajakan lho ya (soalnya saya nonton lewat internet sih, hehehe), karena piracy is crime. Tapi kalau menunggu diputar di televisi Indonesia juga entah mau sampai kapan. Yah terserah lah, yang jelas drama ini top deh!!!
Jadi selama ini kerjaan saya maiiin terus, maklum lagi libur. Lebih sering jalan-jalan daripada mencari inspirasi buat menulis (padahal jalan-jalan pun bisa dijadikan inspirasi, betul?). Tapi ya sudahlah, tokh kali ini saya kembali lagi, hehehe.
Selama libur ini, saya banyak menghabiskan waktu di Reader's Zone, sebuah komunitas baru untuk yang suka membaca. Ada library, bookstore (harganya murah-murah lho!), dan semua itu dikemas dengan pengaturan tempat yang "anak muda banget". Tapi berhubung cuma buka sampai jam 10 malam, jadi ya tetap saja tidak puas mengodak-aduk buku yang ada. Nah, kalau sudah begitu saya pasti kembali ke kesukaan saya yang lain, tidak lain adalah NONTON DRAMA KOREA.
Yup, setelah menamatkan beberapa seri drama yang oke (sebagian sudah saya tulis juga), this time I come back with a new drama. Judulnya,
OBSTETRICS AND GYNECOLOGY DOCTORS
Waaah, keren nggak tuh? Kurang lebih artinya Dokter Kandungan (kamus ngarang ala Oyong, jangan diikutin ya cara penerjemahan seperti ini, tidak baik untuk kesehatan, LHO???) Yah, tapi pokoknya secara garis besar drama ini memang menceritakan tentang kisah hidup seorang dokter ahli kandungan. Kerjaannya membantu para wanita mulia melahirkan, kalau misalnya dengan C-section ya pasti kerjaannya membedah perut para ibu. Selain itu juga menjadi tempat untuk mengadukan segala permasalahan khusus soal kesehatan reproduksi wanita.
Korea memang sudah tidak asing lagi soal kemampuan membuat drama yang bermutu. Sebelumnya, sebuah drama yang mengangkat kisah para dokter juga pernah ditayangkan (Surgeon Bong Dal Hee). Bedanya, Surgeon Bong Dal Hee berkisar pada dokter bedah jantung dan spesialis kanker. Hampir sama seperti Surgeon, Obgyn Doctors sedari awal sudah menampilkan kondisi yang berciri khas dunia kedokteran, darah dimana-mana, ambulans tidak berhenti berdengung, operasi demi operasi, bedah sana sini, dan beragam istilah kesehatan yang saya kurang paham. Tapi tidak apa-apa, saya malah jadi makin tahu banyak hal, misalnya C-section, ichtyosis, lalu beberapa istilah tentang alat reproduksi wanita.
Selain ginekolog, ada sisipan cerita juga tentang seorang dokter ahli anak. Kalau ini sih lebih karena terkesima pada kegantengan Go Joo Won, hehehe. Bagaimana dia sangat well-talented, tidak pernah menyerah untuk terus menyelamatkan pasien-pasiennya (saya rasa para dokter di seluruh penjuru dunia pun akan begitu). Juga ada sedikit cerita tentang seorang dokter tempat konsultasi para pasutri.
Konflik diramu sedemikian rupa, antara dokter dengan pasiennya, sesama dokter (saya tidak mengerti, apakah sesama dokter harus saling bersaing satu sama lain, saya pikir mengabdi pada masyarakat adalah yang utama), juga ada konflik antar pribadi, biasa lah drama kalau nggak ada bumbu romantisnya nggak ada yang nonton.
Yah, yang jelas, di luar itu semua drama ini recommended banget deh. Apalagi untuk para dokter, calon dokter, atau yang bercita-cita jadi dokter. Tidak mengecewakan pokoknya. Bagi yang berminat, silakan cari dvdnya, cuma 16 episode saja kok. Saya tidak menganjurkan untuk beli yang bajakan lho ya (soalnya saya nonton lewat internet sih, hehehe), karena piracy is crime. Tapi kalau menunggu diputar di televisi Indonesia juga entah mau sampai kapan. Yah terserah lah, yang jelas drama ini top deh!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)