Ya, Daemul telah berakhir. Dengan kisah yang ber-happy ending, Daemul cukup memberikan warna bagi koleksi drama favorit saya. Meski hanya se-24 episode, tapi rasanya ada banyak hal yang masuk menjadi suatu renungan di kepala.
Akhirnya Presiden Seo Hye-rim mampu menyelesaikan 5 tahun masa jabatannya. Walaupun masih belum mampu membawa Korea Selatan menjadi the world-first-class country in industry, tapi telah mampu memberikan harapan dan perlindungan bagi rakyatnya. Ceritanya sih begitu, padahal kalau dilihat realitanya mah dunia sudah dipenuhi barang-barang buatan Korea kali. Setelah meletakkan jabatan presidennya, Seo Hye-rim kembali ke kampung halamannya, menyusul Ha Do-ya yang ternyata memutuskan untuk mundur dari jabatan prosecutor dan memilih melanjutkan usaha sup sapi milik ayahnya. Dan kemudian, mereka pun hidup bahagia selamanya, ah Cinderella Story banget nggak sih!! Sementara itu, Kang Tae-san yang sebelumnya mundur dari dunia politik dan pergi ke AS untuk studi hukum lebih lanjut, kembali ke Korea dan masuk ke partainya lagi, berjanji pada Seo Hye-rim akan menjalani karir politiknya kali ini dari awal lagi dengan lebih baik dari sebelumnya. Yah, intinya semua bahagia dah!!
Ada satu hal yang saya pikir menarik disini, bahwa rasanya di Korea sudah tidak membutuhkan perjuangan kesetaraan gender lagi. Kalau dilihat dari Daemul, bagi warga Korea sudah tidak aneh jika seorang perempuan menjadi presiden, atau menjabat posisi-posisi publik yang ada. Tentu apabila disertai dengan kualifikasi dan kemampuan yang baik. Bahkan perempuan di parlemennya dianggap sama dan setara sekali dengan laki-laki. Buktinya saat terjadi chaos di parlemen gara-gara masalah undang-undang misalnya, perempuan pun ikut-ikutan adu jotos. Ketika kampanye calon presiden, hal yang disorot dari Seo Hye-rim justru bukan pada keperempuanannya, melainkan lebih pada status jandanya, menurut saya dua hal ini beda lho. Ditambah lagi, sepanjang 24 episode Daemul, tidak ada sama sekali disinggung bahwa "presiden perempuan pertama" merupakan suatu hal yang istimewa. Ini sesuatu yang rasanya bisa kita jadikan studi menarik untuk kasus-kasus perempuan dan politik di Indonesia.
Dari Daemul juga bisa diambil sebuah konklusi indah, yang mengatakan bahwa sesungguhnya politik itu baik, politik itu sangat mulia, andai tujuannya benar-benar untuk kesejahteraan seluruh bangsa. Utamanya lagi adalah politik berprinsip yang teguh dan konsisten melindungi dan mengayomi rakyatnya. Demi mewujudkan mimpinya agar rakyat Korea merasa terlindungi dan diperhatikan oleh negara, Seo Hye-rim sejak awal mengedepankan prinsipnya untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum, berlaku seadil dan sebenar-benarnya. Jika kemudian hingga kini masih ditemukan politik yang justru mencederai rakyat, bukan pada tempatnya untuk mengajukan corong pada subjek-subjek tertentu, tapi sesungguhnya itu adalah salah kita bersama, yang tidak peduli pada politik itu sendiri, tidak pernah menengok pada prinsip-prinsip berpolitik sehat dan mulia, membiarkan semuanya berlalu bersama angin, sehingga kemudian menjadi penghakiman secara diam-diam bahwa yang salah itu adalah benar, dan bahwa yang benar justru disalahkan.
Untuk para politisi yang memiliki wewenang agung membuat kebijakan bagi rakyat seluruh negeri, cobalah tengok ke dalam diri masing-masing. Apakah engkau menjadi politisi hanya untuk dirimu sendiri? Apakah engkau menjadi politisi hanya untuk anak, istri dan kerabatmu? Apakah engkau menjadi politisi hanya untuk bisa merasakan mewahnya beroda empat keliling kota? Atau nikmatnya tamasya ke seluruh dunia? Jika tak ada sedikitpun bayangan tangis rakyat yang tercekik akibat harga barang terus naik di matamu, cepatlah turun dari jabatanmu. Jika tak ada sedikitpun skema menyayat hati anak-anak kecil yang tak mampu sekolah di otakmu, segeralah berhenti.
Ah, rasanya saya mulai kena efek jajahan dari Korea nih, jadi semakin addicted sama drama jenis beginian. Masih ada the President, yang saya harap bisa juga memberikan cakrawala baru bagi pemikiran saya yang masih dangkal. Bagaimanapun, berakhirnya Daemul sedikit menyesakkan, karena kuliah fun-politics saya berarti berakhir juga. Tapi, pidato penutupan yang dibacakan Presiden Seo Hye-rim saat ia mengakhiri jabatannya sangat bagus juga untuk disimak dan direnungkan. Dan dengan itu pula, membuat salam say goodbye dari Daemul menjadi sangat indah dan berharga. Yah, sampai jumpa Ms. President, terima kasih untuk kebersamaan kita, dan lebih terima kasih lagi untuk pelajaran-pelajaran kecil namun bak mutiara kata yang tak terhingga yang kau berikan. I'll be missing you!!
film yang bagus bgt b^^d
ReplyDeletelove ko hyun jung.
sukses buat ko hyun jung(Seo Hye Rim) & kwon sang wo (ha Do ya).