Tuesday 20 July 2010

H.I.T.; Menonton Sepak Terjang Polisi Korea

"There are 4 kinds of people who become detectives,
First, someone who has a knack for the work and had a strong sense of justice since they were young,
Second, person who grew up with a cop in the family,
Third, person who is physically able and strong, and thinks that being a cop would be a good way to make a stable living,
Fourth, person who's had someone close to them be victimized.
If you are the fourth, don't do that.
You'll just make you and the people around you suffer.
You'll ruin your life as well as the live of others.
Just forget about it, and live well."



Belum lama ini saya menyelesaikan sebuah drama yang sebenarnya sudah agak lama. H.I.T, kependekan dari Homicide Investigation Team. Mulai diputar di MBC sejak Maret sampai Mei 2007, drama ini ditayangkan sepanjang 20 episode. Berkisah tentang sepak terjang sebuah tim kepolisian yang khusus menangani masalah kejahatan tindak kekerasan. H.I.T. pada awalnya dibentuk sebagai sebuah tim baru akibat maraknya tindak kekerasan yang sangat meresahkan masyarakat. Dalam perjalanannya, H.I.T. banyak dihadapkan dengan kasus pencurian, penyelundupan obat terlarang, transaksi ilegal, dan yang paling heboh adalah kasus pembunuhan berantai yang memakan banyak korban. (Baru pertama kali ini saya selesai menonton drama thriller-misteri sampai tuntas, biasanya berhenti di tengah jalan, kalau nggak bosan ya sudah ketakutan duluan.)

A series about professionals
Kebanyakan drama menggunakan profesi semata-mata sebagai latar dari tokoh tertentu. Profesi hanya dimunculkan sebagai upaya mempertajam karakter si tokoh. Dalam H.I.T. profesi justru memegang peranan penting secara keseluruhan dan hampir di tiap episode. Tentu saja sebagian besar mengacu pada suka duka para tokoh sebagai polisi. Ada prosecutor disini, namun sisi profesinya tidak terlalu tajam.

A story of a team
Saya belajar banyak hal tentang manajemen tim yang efektif disini. Betapa sang leader harus membuat kalkulasi yang tepat agar tugas yang begitu berat dan banyak bisa selesai meski hanya dengan sedikit orang. Saya juga memahami, ketika seseorang telah menjadi pemimpin di kelompoknya, bukan berarti ia dapat berlaku seenaknya. Dia justru harus bekerja lebih keras dibanding anak buahnya, setia dan loyal, serta menyelami setiap kondisi mereka. Menjadi pemimpin adalah bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.

A series that challenges the stereotype
Di negara manapun, selalu ada anggapan bahwa polisi, jaksa, atau profesi lainnya yang berhubungan dengan hukum identik dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam drama ini muncul sebaliknya, bahwa ada juga polisi yang benar-benar setia mengabdi untuk rakyat. Ada juga bagian yang memperlihatkan ketika salah satu jaksa "dibeli" oleh para pengusaha untuk melicinkan perkara mereka, diseimbangkan dengan jaksa yang jujur, berani, yang pada akhirnya memunculkan kebenaran sebagai pemenangnya. Hal yang lain berkaitan dengan stereotype adalah bahwa detektif khusus kriminal tindak kekerasan tidak selalu hanya laki-laki. Ini terlihat dari sebuah tim yang semua anggotanya laki-laki tapi dipimpin oleh seorang perempuan.

A constant roller-coaster ride
Tidak ada yang lebih menegangkan dalam drama ini selain satu demi satu kasus kriminal yang muncul. Mulai dari pembunuhan berantai bercirikan pukulan dengan palu, ikatan mematikan yang sama dari satu kasus ke kasus lain, sampai pada "keanehan" psikologi si pembunuh yang setelah melakukan perbuatan keji itu masih bisa menikmati musik klasik (sejujurnya saya selalu bergidik ngeri pada scene-scene ini). Bahkan ketika sang leader sedang berlibur pun, ia dihadapkan pada kasus kejahatan orang-orang yang menurut saya sangat "gila" karena menanam obat-obatan terlarang melalui operasi silikon pada banyak gadis muda. Setiap gambar dibuat detil, backsoundnya juga membuat bulu kuduk merinding. Benar-benar drama thriller mencekam.

Yah, bagaimanapun pada akhirnya saya selesai juga menontonnya. Awalnya sih memang karena ada si cantik Ko Hyun Jung, tapi setelah mengikuti ceritanya, ternyata banyak sekali hal yang dapat dipetik dari drama ini. Terutama adalah tentang bagaimana bekerja dalam sebuah tim. Bahwa di tengah zaman yang semakin berkembang orang semakin sulit menemukan teman sejati yang mampu untuk saling memahami. Maka ketika bertemu rekan di tempat kerja, mereka pun dapat menjadi sedekat keluarga, lewat rasa senasib yang mempersatukan mereka lewat profesi. Saya juga belajar, bahwa ketika seseorang telah dan diakui menjadi pemimpin, jangan sekali-kali mencoba mengkhianati kepercayaan mereka yang dipimpin. Tetaplah berpegang teguh pada kebenaran, ajaklah anak buah untuk selalu bersikap profesional, memegang prinsip dan kokoh berdiri di tengah badai apa pun.

Masih banyak lagi hal lain yang saya temukan, tapi saya rasa saya sudah cukup berbagi. Jadi kalau ingin tahu lebih lanjut, tonton saja sendiri ya. Hanya 20 episode kok, dan dijamin seru, utamanya buat yang suka cerita detektif semacam ini.

Sedikit banyak sudah tahu tentang polisi Korea, lalu bagaimanakah dengan Polisi Republik Indonesia? Apa kabarnya ya???

No comments:

Post a Comment