Friday, 16 July 2010

Menelusuri Korea di Era 70-an Lewat Drama Baru SBS, Giant

Dari negara agraris miskin di dunia, Korea Selatan kini telah mentransformasi diri menjadi sebuah negara industri dengan perkembangan yang cukup pesat. Begitu banyak prestasi yang telah diraih baik dalam bidang ekonomi maupun inovasi teknologi. Dalam sebuah buku terbitan Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata sub-pelayanan khusus penyedia informasi tentang Negeri Ginseng ini dikatakan pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahunnya mencapai 8,6 persen.

Kesuksesan ekonomi Korea Selatan juga nampak pada saat menguatnya krisis ekonomi tahun 1997. Korea Selatan mampu pulih secara cepat dari badai ekonomi yang melanda hampir seluruh pelosok dunia tersebut. Begitu banyaknya prestasi ekonomi yang diraih oleh Korea Selatan membuat negeri ini kemudian dijuluki "Keajaiban di Sungai Hangang". Julukan ini digunakan untuk melukiskan pertumbuhan ekonomi yang cepat yang terjadi di Korea Selatan sesudah Perang Korea (1950-1953).


Keberhasilan Korea Selatan ini konon tak lepas dari upaya modernisasi yang dicetuskan oleh Park Chung Hee, presiden pada tahun 1963-1979. Park melangsungkan modernisasi dan industrialisasi perekonomian bangsa dengan menggunakan sistem Yushin. Walaupun sistem ini kemudian menimbulkan ketidakstabilan politik, namun ekonomi berkembang maju dan mampu mengakhiri masa kelaparan warisan pemerintahan sebelumnya. Angka ekspor bertambah dan lapangan kerja terbuka lebar akibat dari kebutuhan industri, sehingga mampu mendorong meningkatnya daya beli masyarakat.

Ya, semua berawal di era 60 dan 70-an. Ketika dengan adanya sistem bentukan Park ini kompetisi warga Korea Selatan dalam hal ekonomi makin tumbuh. Ketika setiap orang berlomba untuk membangun mimpi dan tujuan hidupnya masing-masing. Ketika tumbuhnya perekonomian membuat orang berupaya turut serta dalam pembangunan demi "membeli" masa depan yang cerah dan terjamin.

Akan kita temukan secuil kisah tentang sebuah keluarga yang mencoba bertahan hidup di era pembangunan bentukan Park Chung Hee dalam Giant, sebuah drama baru besutan sutradara Yoo In Sik (yang juga menyutradarai Surgeon Bong Dal Hee). Drama ini ditayangkan di stasiun SBS sejak 10 Mei 2010 dan masih diputar hingga saat ini.

Bercerita tentang sebuah keluarga yang tercerai-berai dalam upaya mereka bertahan di tengah modernisasi yang berlangsung di Korea Selatan sekitar tahun 70-an, drama ini dibintangi oleh Lee Beom Soo, Park Jin Hee dan Joo Sang Wook.

Alkisah Lee Kang Moo (Lee Beom Soo) adalah seorang pebisnis luar biasa yang meraih Golden Bussiness Award. Pada waktu ia masih kecil ia terpisah dengan kakaknya, Lee Sung Moo dan adiknya, Lee Mi Joo. Ayahnya dibunuh oleh Jo Phil Yeon, seorang petinggi di dinas militer lantaran menjadi saksi penggelapan emas batangan. Jo terus mengejar keluarga Lee hingga keluarga ini selalu berusaha melarikan diri. Dalam pelarian ini sang ibu pun menemui ajalnya.

Ketika ketiga bersaudara ini kemudian bertemu setelah dewasa, mereka kemudian berencana untuk membalas kematian kedua orang tua mereka. Sung Moo, si sulung, telah menjadi seorang agen rahasia yang berada di bawah komando Jo Phil Yeon. Mi Joo, telah menjadi seorang artis yang juga memiliki kekuasaan dan pengaruh yang cukup tinggi di dalam pemerintahan. Ketika mereka kemudian bersatu, maka pembalasan mereka pun dimulai.

Namun, bukan drama Korea kalau tidak ada bumbu romantisme. Kisah romansa segi empat yang selalu menghiasi setiap drama Korea juga hadir disini. Ini melibatkan Kang Moo, Hwang Jung Yeon, Jo Min Woo dan Mi Joo. Seperti apa kisahnya? Nanti akan saya ceritakan kalau saya sudah selesai menonton drama ini.

Drama ini dijadwalkan akan tayang selama 50 episode. Dari episode pertama yang dapat saya simpulkan, drama ini cukup membuat kening berkerut dan jantung nggak karuan, karena selain agak serius drama ini juga penuh lika-liku yang kadang sulit ditebak. Yang saya sedikit kecewa adalah menurut sang sutradara drama ini pure human drama dengan fokus tema pada sebuah keluarga. Situasi politik dan ekonomi yang berlangsung saat itu tidak lain hanyalah sebuah seting belaka. Padahal menurut saya, tidak apa-apa kok kalau dimasukkan unsur-unsur yang sedikit lebih menonjolkan fakta politik dan ekonomi saat itu. Tapi ya sudahlah, bagaimanapun juga dari kesan pertama saya, drama ini layak ditonton. Mungkin juga di episode berikutnya saya akan banyak mendapatkan pelajaran tentang trik-trik tertentu dalam dunia bisnis, atau juga makin memperkaya wawasan saya tentang budaya dan masyarakat Korea. Semoga.

No comments:

Post a Comment