Thursday 28 October 2010

Sebuah Pesan dari Super Junior's Miracle

*The youngster's dream is the future Korea*

Itulah slogan yang berulang kali didengungkan di salah satu reality show populer di Korea bertajuk Miracle, sebuah acara yang sukses melambung dengan nama Super Junior di belakangnya. Dari ke-13 member Super Junior, 5 diantaranya muncul di acara ini sebagai pemandu, yakni Leeteuk, Kangin, Eunhyuk, Shindong, dan Sungmin (saya tidak tahu persis apakah acara ini masih ada hingga sekarang, karena yang saya tonton sudah edisi lama sebelum Kangin masuk wajib militer).

Saya tidak ingin membahas bagaimana tingkah polah Super Junior disini, bagaimana mereka mampu membawa pemirsa acara ini tertawa tergelak-gelak melihat kelakuan kocak mereka, atau bagaimana mereka bersama-sama memperjuangkan sesuatu hingga berhasil dan terhanyut dalam sebuah perasaan mengharu biru. Namun tidak saya pungkiri juga, Korea pasti bangga mempunyai Super Junior, yang di kala memiliki popularitas sangat tinggi tetap rendah hati dan tidak lupa pada sekitarnya, hingga membuat sebuah program seperti Miracle ini.

Jadi, di Miracle ini Super Junior akan mencari 2 orang muda yang mempunyai mimpi, cita-cita dan keinginan untuk maju, namun terhambat oleh beberapa keadaan. Di beberapa episode yang saya tonton, hambatan itu mayoritas datang dari keluarga, entah itu dalam hal ekonomi, psikologis (keluarga broken home) atau lingkungan sekitar tempat tinggal yang tidak kondusif dan memungkinkan untuk berkembang. Lalu, dengan melihat kompetensi yang ada pada anak-anak muda itu, Super Junior akan mencarikan mentor yang sanggup dan sesuai untuk membimbing mereka. Tidak jarang Super Junior memilih mentor dari kalangan public figure, yang saya lihat mereka pernah menunjuk seorang desainer kondang, pianis terkenal Yiruma, seorang reporter nasional, seorang jaksa wilayah, hingga anggota parlemen dan Menteri Urusan Kesehatan, Kesejahteraan dan Keluarga.

Super Junior lalu akan mempertemukan anak-anak muda berbakat dan bercita-cita itu dengan para mentor. Dari situlah kemudian para mentor akan memberikan arahan, nasihat dan bimbingan untuk memotivasi anak-anak muda itu agar terus gigih mengejar cita-cita mereka.

Hmmm..di awal acara mungkin kita masih tertawa-tawa melihat polah kocak Super Junior, namun ketika sudah sampai di ujungnya, waaah terharu luar biasa. Ya terharu sama anak-anak mudanya, plus kagum dengan cara Super Junior membagi cinta dan kepedulian setelah mereka menerima begitu banyak dukungan dari fans. Dan di atas semua itu, saya pribadi sangat tergugah dengan kesanggupan para public figure, yang di tengah padatnya aktivitas dan kesibukan masih bersedia untuk menjadi mentor bagi anak-anak muda "biasa".

Dengan menulis ini bukan berarti saya begitu "mendewakan" segala sesuatu tentang Korea, hanya ingin berbagi, andai saja orang-orang yang kini sudah menjadi hebat bersedia menengokkan kepalanya sejenak ke sekeliling mereka, lalu dengan penuh kesungguhan memberikan dorongan dan arahan bagi kaum muda yang memiliki harapan dan cita-cita namun menghadapi begitu banyak rintangan dalam perjalanan hidupnya. Saya yakin, anak-anak muda itu akan berterima kasih, meski hanya sekedar perhatian dan dorongan sekecil apapun. Ingat saudara-saudari, seorang Soekarno tidak akan mampu melahirkan konsep nasakom tanpa ia tahu dan dekat dengan seorang HOS Tjokroaminoto. Tak ada seseorang yang sukses tanpa figur seorang "guru" di belakangnya.

Jadi, marilah kita belajar dari Miracle, untuk selalu berbagi kebahagiaan, selalu memberikan dorongan dan semangat bagi sekeliling kita agar kita semua maju bersama-sama dalam kebaikan. Dan bagi Anda yang telah lebih hebat dari kami, kami mohon janganlah merasa berat berbagi ilmu, janganlah merasa berat untuk mendampingi kami dalam meraih harapan-harapan kami, kami tahu Anda pun mempunyai harapan pribadi, namun tidakkah Anda ingin sekeliling Anda berkembang bersama? Mimpi anak muda, adalah masa depan Indonesia (hehe, nyontek banget, maafin ya).

*Terima kasih untuk Bapak dosen pembimbing saya yang terhormat, yang tanpa saya sadari, Bapak telah mendorong saya untuk terus berusaha keras, mencari dan menemukan sesuatu. Maafkan saya yang masih tertatih-tatih memenuhi harapan Bapak. Janji saya, saya akan terus berusaha lebih baik lagi. Insyaallah, amin.

No comments:

Post a Comment